Alquran dan sunah Nabi SAW telah mengajarkan
berbagai macam amal kebajikan sebagai bentuk ibadah seorang hamba kepada
Allah untuk memperoleh surga-Nya. Dalam Alquran terdapat banyak ayat
yang menjelaskan jenis kebajikan.
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu adalah orang yang beriman
kepada Allah, hari kiamat, malaikat-malaikat, kitab- kitab, nabi-nabi,
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-
orang miskin, musafir, peminta- minta, dan memerdekakan hamba sahaya,
orang yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menunaikan janjinya, serta orang-orang yang sabar ketika dalam
kemelaratan, penderitaan, dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar dan bertakwa.” (QS Al-Baqarah [2]:177).
Dalam masalah
tingkatan iman, Nabi SAW membaginya pada lebih dari 70 cabang. Cabang
yang paling tinggi adalah kalimat tauhid la ilaha illallah (tidak ada
Tuhan kecuali Allah). Sedangkan, cabang iman yang paling rendah adalah
membuang duri atau rintangan di jalan (HR Jamaah dari Abu Hurairah).
Demikianlah Alquran dan sunah Nabi SAW yang banyak menjelaskan
macam-macam amal ibadah dengan kedudukan dan keutamaan yang berbeda-
beda. Ada yang wajib, sunah, yang asas, dan yang cabang. Selain itu, ada
pula yang berfungsi sebagai rukun dan syarat sah ibadah, ada juga yang
lebih tinggi kedudukannya dari ibadah yang lain.
Berkaitan
dengan ini, para sahabat sering bertanya kepada Rasul SAW tentang amalan
yang paling utama dan dianjurkan dalam Islam. Misalnya, pertanyaan
Abdullah bin Mas’ud RA tentang amalan yang paling disukai Allah. Rasul
menjawab, “Shalat pada waktunya, berbuat baik kepada ibu bapak, dan
jihad di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Maukah aku
ingatkan kalian dengan suatu amalan yang paling baik; amalan yang paling
suci pada apa yang kalian miliki, paling tinggi derajatnya; lebih baik
dan utama bagi kamu sekalian daripada menginfakkan emas; lebih baik bagi
kamu sekalian daripada kalian berhadap-hadapan dengan musuh, kalian
pukul lehernya dan mereka pun memukul leher kalian?”
Para sahabat menjawab, “Tentu kami mau, ya Rasulullah.” Lalu Nabi bersabda,"Mengingat Allah.” (HR Tirmidzi).
Jika disimpulkan, perbuatan yang dapat digolongkan dalam amalan paling
super adalah mengucapkan kalimat tauhid, menjaga rukun iman dan Islam,
berzikir (mengingat Allah), bersedekah dengan harta yang dicintainya,
shalat pada waktunya, berbuat baik kepada orang tua, dan berjihad di
jalan Allah (dengan maknanya yang sangat luas).
Di samping itu,
masih ada amal perbuatan yang patut digolongkan dalam amalan yang
paling super (terbaik), yaitu menciptakan kedamaian. Bahkan, kedudukan
amalan ini lebih utama daripada derajat ibadah shalat, puasa, dan zakat.
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang suatu amalan yang lebih
utama daripada derajat shalat, puasa, dan sedekah? Yaitu, menciptakan
kedamaian (merukunkan) antara manusia sebab kerusakan hubungan di antara
manusia adalah pembinasa agama.” (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan
Ibnu Hibban).
Barakallahu fiikum wa jazakumullah khairan khatsir,,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh
>>>